twitter


Makan dua butir telur ayam setiap pagi ternyata bisa mengikis beberapa kilo kelebihan berat badan., bahkan makan 1 butir telur bisa menahan rasa lapar seseorang selama 1 hari. Jangan takut kolesterol naik, karena faktanya tidak seperti itu dan tentunya harus diikuti dengan hidup secara seimbang dan teratur.
AGAR DIET TELUR SUKSES
  • Awali pagi Anda dengan makan buah segar, dalam bentuk jus atau potongan buah. Setelah itu makan 1 - 2 butir telur rebus. Tambahkan sepinggan kecil sayuran untuk meningkatkan kualitas gizi menu pagi.
  • Sebagai bagian dari program penurunan berat badan, disarankan tidak terlalu sering mengolah telur dengan cara menggoreng atau menggunakan tambahan minyak atau lemak, lebih baik direbus atau dikukus saja.
  • Hindari makanan mengandung gula/karbohidrat olahan seperti nasi putih, makanan mengandung tepung putih seperti mie, roti, cake, biskuit juga minuman ringan. Jangan berlebihan dengan saus botolan dan kecap karena mengandung gula tersembunyi.
  • Makan siang dengan menu seimbang, tidak berlebihan karbohidrat (contohnya nasi), dan selalu ada sayuran. Untuk malam juga menu seimbang tetapi lauknya (terutama protein hewani) yang jangan berlebihan. Seperti siang, menu malam juga harus dilengkapi sayuran.
  • Makan banyak sayuran dan buah segar, dan batasi gula/karbohidrat olahan untuk mencegah oksidasi kolesterol dalam darah.
  • Buah harus dimakan sebelum makanan lain, bukan sesudahnya, untuk mencegah fermentasi atau pembusukan makanan . Makanan terfermentasi atau membusuk memicu produksi radikal bebas berlebihan yang menyebabkan kolesterol darah dapat teroksidasi.
  • Cukup minum air putih, dan tetaplah melakukan olah raga sedikitnya 20 - 30 menit setiap hari.



Sistem penilaian prestasi kerja/penilaian kinerja terutama dengan usaha penentuan “nilai” suatu pekerjaan dan sebagai salah satu cara untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan sistem pengupahan dan penggajian secara lebih teratur, sitematis dan lebih adil)
1. Hasil penilaian kinerja penting digunakan untuk:
a.       2. Meninjau ulang kinerja masa lalu.
b.      3. Memperoleh data yang pasti, sitematis dan faktual dalam penentuan “nilai” suatu pekerjaan.
c.       4. Memeriksa kemampuan perusahaan.
d.      5. Memeriksa kemampuan individu karyawan.
e.       6. Menyusun target masa depan.
f.       7. Melihat prestasi seseorang secara realistis.
g.      8. Memperoleh keadilan dalam sistem pengupahan dan penggajian yang berlaku dalam perusahaan.
h.      9. Memperoleh data dalam penentuanstruktur upah dan gaji yang sepadan dengan apa yang berlaku secara    umum.
i.        10. Memungkinkan manajemen mengukur dan mengawasi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan secara lebih akurat.
j.        11. Memungkinkan manajemen melakukan negosiasi yang objektif dan rasiona dengan serikat pekerja apabila ada atau langsung dengan karyawan.
k.      12. Memberikan kerangka berpikir daam melakukan peninjauan secara berkala terhadap sistem pengupahan dan penggajian yang berlaku dalam perusahaan.
l.        13. Memungkinkan manajemen lebih objektif dalam memperlakuakan karyawan berdasarkan prinsip-prinsip perusahaan yang sehat dan teknik-teknik penilaian yang tidak berat sebelah.
m.    14. Membantu manajemen dalam memiih, menempatkan, promosi, memindahkan dan meningkatkan kualitas karyawan.
n.      15 Memperluas tugas pokok, fungsi, kegiatan, wewenang dan tanggung jawab satuan-satuan kerja dalam perusahaan, yang apabila dapat terlaksana dengan baik akan mempunyai arti yang sangat penting daam usaha penyederhanaan kerja sehingga dapat menghilangkan duplikasi atau tumpang tindih dalam pelaksanaan berbagia kegiatan dalam perusahaan.
o.      16. Menghiangkan, atau paling sedikit mengurangi berbagai jenis keluhan karyawan yang apabila tidak teratasi dengan baik dapat berakibat para karyawan meninggalkan perusahaan dan pindah ke tempat kerja yang lain. Apabila dapat teratasi dengan baik akan meningkatkan motivasi kerja dan menumbuhsuburkan hubungan yang menguntungkan, baik pihak manajemen maupun pihak karyawan sendiri.
p.      17. Menyejajarkan penilaian kinerja dengan bisnis sehingga keefektifan penialaian kinerja dalam mencapai tujuan perusahaan tergantung pada seberapa sukses perusahaan menyejajarkan dan mengintegrasikan penilaian kinerja dengan sasaran bisnis strategis.
q.      18. Mengetahui latihan yang diperlukan.



Haii…Sahabat bloger, terima kasih sudah mampir ke blog ini entah itu nyasar atau sengaja tapi seneng banget kalau anda berkenan untuk tukeran link dengan blog aku yang sangat sederhana dan  tidak ada yang istimewa dari blog ini , hanya berisi berita, artikel,berita dunia,unik dll dan diside bar blog ini banyak animasi lucu soalnya biar ada temen ketika posting artikel :lol:
Halaman ini adalah halaman khusus untuk saling tukar menukar link. Jadi jika anda menginginkan agar pada situs ini terdapat link yang menuju ke blog atau situs anda, anda dapat melakukannya dengan 3 langkah mudah
  1. Cantumkan link menuju ke blog ini pada blog atau situs anda.
  2. Beri comment pada halaman ini, yang menyatakan bahwa anda telah menambahkan link menuju blog ini pada situs anda, serta link dari blog atau situs anda agar saya dapat mengecek kebenarannya hihihi…. :lol:
  3. Setelah saya mengecek ke situs anda, saya akan segera menambahkan link menuju ke situs atau blog anda pada link blogroll di blog ini
Bagi teman-teman yang  bersedia tukeran link dengan blog Adi Hansamu , aku ucapkan terima kasih…Yuk kita tukeran link untuk menjalin pertemanan didunia maya yang penuh gaya ini. Link anda akan aku pamerkan di sidebar aku.
Silahkan link dengan nama Adi Hansamu, aku pasti akan berkunjung ke blog teman-teman dan menambah link diblog ini  :)
Wassalam


1.      Kinerja merupakan seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada tindakan pencapaian serta pelaksanaan sesuatu pekerjaaan yang diminta (Stolovitch and Keeps: 1992).
2.      Kinerja merupakan salah satu kumpulan total dari kerja yang ada pada diri pekerja (Griffin:1987).
3.      Kinerja dipengaruhi oleh tujuan (Mondy and Premeaux: 1993).
4.      Kinerja merupakan suatu fungsi dari mtivasi dan kemempuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan, seseorang harus memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemempuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya (Hersey and Blanchard: 1993).
5.      Kinerja merujuk kepada pencapaian tujuan karyawan atas tugas yang diberikan (Casio: 1992).
6.      Kinerja merujuk kepada tingkat keberhasilan daam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja dinyatakan baik dan sukses juka tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik (Donnelly, Gibson and Ivancevich:1994).
7.      Pencapaian tujuan yang telah ditetapkan merupakan salah satu tolok ukur kinerja individu. Ada tiga kriteria dalam melakukan penilaian kinerja individu, yakni: a) tugas individu; b) perilaku individu; c) ciri individu (Robbin: 1996).
8.      Kinerja sebagai kualitas dan kuantitas dari pencapaian tugas-tugas, baik yang dilakukan oleh individu, kelompok  maupun perusahaan ( Schermerhorn, Hunt and Osborn: 1991).
9.      Kinerja sebagai fungsi interaksi antara kemampuan atau ability (A), motivasi atau motivation (M) dan kesempatan atau oppotunity (O), yaitu kinerja = f (A x Mx O). Atinya : kinerja merupakan fungsi dari kemampuan, motivasi dan kesempatan (Robbins: 1996). Dengan demikian, kinerja ditentukan oleh faktor-faktor kemampuan, motivasi dan kesempatan. Kesempatan kinerja adalah tingkat-tingkat kinerja yang tinggi yang sebagian merupakan fungsi dari tiadanya rintangan-rintangan yang mengendalakan karyawan itu. Meskipun seorang individu mungkin bersedia dan mampu, bisa saja ada rintangan yang menjadi penghambat.


Untuk mengetahui pengertian kewirausahaan, berikut ini adalah beberapa definisi dari para pakar mengenai wirausahawan:
*      Wirausahawan adalah seseorang yang menemukan gagasan baru dan selalu berusaha menggunakan sumber daya yang dimiliki secara optimal untuk mencapai tingkat keuntungan tertinggi.
*      Wirausahawan adalah orang yang memiliki pandangan yang tidak lazim, yaitu orang yang dapat mengenali potensi atas barang dan jasa. Wirausahawan akan bereaksi terhadap perubahan ekonomi dan kemudian menjadi pelaku dalam mengubah permintaan menjadi produksi.
*      Wirausahawan adalah orang yang memiliki seni dan keterampilan tertentu dalam menciptakan usaha yang baru. Wirausahawan memiliki pemahaman sendiri akan kebutuhan masyarakat dan dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Wirausahawan  akan mempengaruhi masyarakat untuk mengenali kebutuhan dan memenuhinya melalui ketajaman manajemen sumber daya.
*      Wirausahawan adalah orang yang dapat melihat cara-cara yang ekstrem dan mau mengubah sesuatu yang tak ternilai rendah menjadi sesuatu yang bernilai tinggi (misalnya, dari trigu menjadi roti bakar yang lezat), dengan cara memberikan nilai baru ke barang tersebut untuk memenuhi kebutuhan manusia. Apabila sesuatu nilai ditambahkan ke dalam suatu produk/barang, maka akan didapatkan keuntungan.


Beberapa kemungkinan variabel yang berpengaruh, adalah sebagai berikut:
1.      Standar Kinerja
Diperkirakan standar-standar yang membatasi antara kinerja baik ddan kinerja buruk akan sangat dipengaruhi oleh empat atau lima aspek lingkungan.
Pengaruh-pengaruh fisik mungkin sama dalam hal kekuatan terhadap pengaruh ekonomi, tetapi mungkin dalam arah yang berbeda. Ketika sumber-sumber fisik yang diperlukan untuk produksi tidak ada, maka perlu menyesuaikan dengan menurunkan standar kinerja (Peters, O’Connor &Eulberg, 1985)
2.      Frekuensi Penilaian
Nilai-nilai kemasyarakatan akan mungkin mempunyai pengaruh yang lemah terhadap frekuensi penilaian pada organisasi yang mengadakan penilaian. Bagaimanapun juga praktik penilaian tahunan merupakan suatu bentuk kekuatan dan dapat mempengaruhi organisasi untuk mengadakan penilaian kurang lebih sekali dalam setahun. Secara teknis lingkungan tidak diharapkan mempunyai pengaruh kuat terhadap frekuensi penilaian.
3.      Hubungan Penyelia Bawahan
Nilai-nilai kemasyarakatan akan mempunyai pengaruh kuat terhadap hubungan alami antara para penyelia dengan bawahannya, khususnya berhubungan dengan memperluas hubungan tersebut autokrasi atau partisipatif. Teknologi berkembang dengan sangat kompleks, penyelia dapat juga menjadi tidak relevan khususnya jika mereka tidak dapat mengoperasikan komputer, peralatan atau mesin-mesin yang digunakan oleh bawahannya.
4.      Konsekuensi Penilaian Tinggi Rendah
Norma-norma dan nilai-nilai kemasyarakatan akan mempunyai pengaruh terhadap konsekuensi penilaian tinggi dan penilaian rendah. Pengaruh yang luas akan dibatasi oleh tingkat dukungan nilai kemasyarakatan atau ketidakberanian membedakan antara pekerja yang baik dan pekerja yang buruk.
5.      Keabsahan Penialaian
Keabsahan dalam hal ini dapat ditunjukkan pada dua hal yaitu, pertama, pada tingkatan teruas, orang menganggap evaluasi terhadap kinerja individu merupakan fungsi manajerial yang sah dan sempurna, sedangkan ada pihak lain yang tidak menerima sama sekai gagasan evaluasi kinerja tersebut; kedua, sejumlah orang akan menerima suatu sistem khusus kinerja, sedangkan yang lain menolaknya. Lingkungan organisasi dapat mempengaruhi keduanya. Nilai-nilai kemasyarakatan akan menjadi determis persepsi yang kuat tentang legitimasi penilaian kinerja.
Kelima variabel tersebut sebetulnya tidak hanya merupakan kemungkinan, tetapi memberikan dasar untuk menggambarkan cara-cara yang berbeda, dimana lingkungan dapat secara tidak langsung mempengaruhi penilaian kinerja.