twitter

Showing posts with label Manajemen. Show all posts
Showing posts with label Manajemen. Show all posts


Sistem penilaian prestasi kerja/penilaian kinerja terutama dengan usaha penentuan “nilai” suatu pekerjaan dan sebagai salah satu cara untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan sistem pengupahan dan penggajian secara lebih teratur, sitematis dan lebih adil)
1. Hasil penilaian kinerja penting digunakan untuk:
a.       2. Meninjau ulang kinerja masa lalu.
b.      3. Memperoleh data yang pasti, sitematis dan faktual dalam penentuan “nilai” suatu pekerjaan.
c.       4. Memeriksa kemampuan perusahaan.
d.      5. Memeriksa kemampuan individu karyawan.
e.       6. Menyusun target masa depan.
f.       7. Melihat prestasi seseorang secara realistis.
g.      8. Memperoleh keadilan dalam sistem pengupahan dan penggajian yang berlaku dalam perusahaan.
h.      9. Memperoleh data dalam penentuanstruktur upah dan gaji yang sepadan dengan apa yang berlaku secara    umum.
i.        10. Memungkinkan manajemen mengukur dan mengawasi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan secara lebih akurat.
j.        11. Memungkinkan manajemen melakukan negosiasi yang objektif dan rasiona dengan serikat pekerja apabila ada atau langsung dengan karyawan.
k.      12. Memberikan kerangka berpikir daam melakukan peninjauan secara berkala terhadap sistem pengupahan dan penggajian yang berlaku dalam perusahaan.
l.        13. Memungkinkan manajemen lebih objektif dalam memperlakuakan karyawan berdasarkan prinsip-prinsip perusahaan yang sehat dan teknik-teknik penilaian yang tidak berat sebelah.
m.    14. Membantu manajemen dalam memiih, menempatkan, promosi, memindahkan dan meningkatkan kualitas karyawan.
n.      15 Memperluas tugas pokok, fungsi, kegiatan, wewenang dan tanggung jawab satuan-satuan kerja dalam perusahaan, yang apabila dapat terlaksana dengan baik akan mempunyai arti yang sangat penting daam usaha penyederhanaan kerja sehingga dapat menghilangkan duplikasi atau tumpang tindih dalam pelaksanaan berbagia kegiatan dalam perusahaan.
o.      16. Menghiangkan, atau paling sedikit mengurangi berbagai jenis keluhan karyawan yang apabila tidak teratasi dengan baik dapat berakibat para karyawan meninggalkan perusahaan dan pindah ke tempat kerja yang lain. Apabila dapat teratasi dengan baik akan meningkatkan motivasi kerja dan menumbuhsuburkan hubungan yang menguntungkan, baik pihak manajemen maupun pihak karyawan sendiri.
p.      17. Menyejajarkan penilaian kinerja dengan bisnis sehingga keefektifan penialaian kinerja dalam mencapai tujuan perusahaan tergantung pada seberapa sukses perusahaan menyejajarkan dan mengintegrasikan penilaian kinerja dengan sasaran bisnis strategis.
q.      18. Mengetahui latihan yang diperlukan.


1.      Kinerja merupakan seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada tindakan pencapaian serta pelaksanaan sesuatu pekerjaaan yang diminta (Stolovitch and Keeps: 1992).
2.      Kinerja merupakan salah satu kumpulan total dari kerja yang ada pada diri pekerja (Griffin:1987).
3.      Kinerja dipengaruhi oleh tujuan (Mondy and Premeaux: 1993).
4.      Kinerja merupakan suatu fungsi dari mtivasi dan kemempuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan, seseorang harus memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemempuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya (Hersey and Blanchard: 1993).
5.      Kinerja merujuk kepada pencapaian tujuan karyawan atas tugas yang diberikan (Casio: 1992).
6.      Kinerja merujuk kepada tingkat keberhasilan daam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja dinyatakan baik dan sukses juka tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik (Donnelly, Gibson and Ivancevich:1994).
7.      Pencapaian tujuan yang telah ditetapkan merupakan salah satu tolok ukur kinerja individu. Ada tiga kriteria dalam melakukan penilaian kinerja individu, yakni: a) tugas individu; b) perilaku individu; c) ciri individu (Robbin: 1996).
8.      Kinerja sebagai kualitas dan kuantitas dari pencapaian tugas-tugas, baik yang dilakukan oleh individu, kelompok  maupun perusahaan ( Schermerhorn, Hunt and Osborn: 1991).
9.      Kinerja sebagai fungsi interaksi antara kemampuan atau ability (A), motivasi atau motivation (M) dan kesempatan atau oppotunity (O), yaitu kinerja = f (A x Mx O). Atinya : kinerja merupakan fungsi dari kemampuan, motivasi dan kesempatan (Robbins: 1996). Dengan demikian, kinerja ditentukan oleh faktor-faktor kemampuan, motivasi dan kesempatan. Kesempatan kinerja adalah tingkat-tingkat kinerja yang tinggi yang sebagian merupakan fungsi dari tiadanya rintangan-rintangan yang mengendalakan karyawan itu. Meskipun seorang individu mungkin bersedia dan mampu, bisa saja ada rintangan yang menjadi penghambat.


Beberapa kemungkinan variabel yang berpengaruh, adalah sebagai berikut:
1.      Standar Kinerja
Diperkirakan standar-standar yang membatasi antara kinerja baik ddan kinerja buruk akan sangat dipengaruhi oleh empat atau lima aspek lingkungan.
Pengaruh-pengaruh fisik mungkin sama dalam hal kekuatan terhadap pengaruh ekonomi, tetapi mungkin dalam arah yang berbeda. Ketika sumber-sumber fisik yang diperlukan untuk produksi tidak ada, maka perlu menyesuaikan dengan menurunkan standar kinerja (Peters, O’Connor &Eulberg, 1985)
2.      Frekuensi Penilaian
Nilai-nilai kemasyarakatan akan mungkin mempunyai pengaruh yang lemah terhadap frekuensi penilaian pada organisasi yang mengadakan penilaian. Bagaimanapun juga praktik penilaian tahunan merupakan suatu bentuk kekuatan dan dapat mempengaruhi organisasi untuk mengadakan penilaian kurang lebih sekali dalam setahun. Secara teknis lingkungan tidak diharapkan mempunyai pengaruh kuat terhadap frekuensi penilaian.
3.      Hubungan Penyelia Bawahan
Nilai-nilai kemasyarakatan akan mempunyai pengaruh kuat terhadap hubungan alami antara para penyelia dengan bawahannya, khususnya berhubungan dengan memperluas hubungan tersebut autokrasi atau partisipatif. Teknologi berkembang dengan sangat kompleks, penyelia dapat juga menjadi tidak relevan khususnya jika mereka tidak dapat mengoperasikan komputer, peralatan atau mesin-mesin yang digunakan oleh bawahannya.
4.      Konsekuensi Penilaian Tinggi Rendah
Norma-norma dan nilai-nilai kemasyarakatan akan mempunyai pengaruh terhadap konsekuensi penilaian tinggi dan penilaian rendah. Pengaruh yang luas akan dibatasi oleh tingkat dukungan nilai kemasyarakatan atau ketidakberanian membedakan antara pekerja yang baik dan pekerja yang buruk.
5.      Keabsahan Penialaian
Keabsahan dalam hal ini dapat ditunjukkan pada dua hal yaitu, pertama, pada tingkatan teruas, orang menganggap evaluasi terhadap kinerja individu merupakan fungsi manajerial yang sah dan sempurna, sedangkan ada pihak lain yang tidak menerima sama sekai gagasan evaluasi kinerja tersebut; kedua, sejumlah orang akan menerima suatu sistem khusus kinerja, sedangkan yang lain menolaknya. Lingkungan organisasi dapat mempengaruhi keduanya. Nilai-nilai kemasyarakatan akan menjadi determis persepsi yang kuat tentang legitimasi penilaian kinerja.
Kelima variabel tersebut sebetulnya tidak hanya merupakan kemungkinan, tetapi memberikan dasar untuk menggambarkan cara-cara yang berbeda, dimana lingkungan dapat secara tidak langsung mempengaruhi penilaian kinerja.


Strategi pemasaran adalah suatu cara yang digunakan untuk membantu kita membuat dan menjual barang dan jasa yang sesuai dengan kondisi peerusahaan dan pasar target atau selera konsumen yang dituju.
Banyak sekali strategi yang diperkenalkan  dalam teori-teori pemasaran, namun secara umum strategi pemasaran yang biasa dilakukan dan dapat dipilih adalah:
1.      Menembus pasar
Strategi ini digunakan untuk meningkatkan penjualan dan penawaran barang atau jasa kepada sasaran pembeli yang sama, baik yang pernah menggunakan barang dan jasa kita maupun yang belum. Tujuannya adalah memperoleh pangsa pasar yang lebih besar.
Upaya-upaya praktis yang dapat dilakukan antara lain:
a.       Meningkatkan unit penjualan dengan cara menurunkan harga, membuat barang atau jasa yang lebih baik.
b.      Menambah lokasi dan staf penjualan agar dapat menjangkau jumlah pembeli yang lebih banyak.
c.       Meningkatkan periklanan agar dapat lebih dikenal dengan baik.
d.      Menambah barang atau jasa dengan melakukan program cuci gudang  untuk barang yang hampir  kadarluarsa.
e.       Melakukan promosi penjualan, seperti memberikan hadiah-hadiah, diskon, voucher, dan sebagainya.
f.       Meningkatkan pengenalan merek dengan melakuakan publisitas, penelitian, dan sejenisnya.
g.      Meningkatkan promosi dan iklan melalui media dan cara yang sesuai dengan sasaran pembeli yang hendak dicapai.
h.      Menurunkan harga dengan memberikan penawaran khusus atau diskon berdasarkan jumlah produk yang dibeli.
2.      Mengembangkan pasar
Strategi ini dilakukan apabila sasaran pembei yang lama sudah jenuh atau sudah habis sehingga perlu mencari sasaran pembeli baru dengan tetap menawarkan barang dan jasa yang lama.
3.      Mengembangkna produk
Strategi ini mencakup perubahan barang atau jasa yang tetap menggunakan cara produksi yang sama dengan cara produksi lama. Strategi ini umumnya dilakukan untuk memperpanjang masa edar atau siklus hidup, bilamana kita mengetahui bahwa sasaran pembeli mulai bosan dan kita harus mengubah barang atau jasa yang ditawarkan tersebut.
4.      Melakukan deversifikasi
Strategi ini merupakan pengembangan produk baru yang masih berhubungan dengan produk lama untuk ditawarkan kepada pasar yang baru juga.
Strategi ini efektif untuk memanfaatkan relung pasar atau keompok yang selama ini terabaikan atau kurang diperhatikan
5.      Menerapkan biaya murah
Strategi ini didasarkan pada biaya input yang rendah sehingga dapat menghasilkan barang atau jasa yang murah juga, namun bukan berarti menawarkannya dengan kualitas yang rendah.
Strategi ini dapat dilakukan denga cara sebagai berikut:
v  Produk massal denga menggunakan alat-alat tepat guna.
v  Distribusi yang murah dengan mengguanakan saluran distribusi yang pendek serta sistem pembayaran dengan syarat-syarat yang fleksibel.
v  Pemilihan lokasi yang tepat, penerapan disiplin dalam bekerja, menggunakan tenaga profesional, dan lain-lain.
v  Bahan baku atau input yang murah dengan memangkas saluran yang panjang, melakuakan negosiasi, memperkuat modal, dan jaringan informasi yang kuat.
6.      Memfokuskan pada pasar
Strategi ini dilakukan dengan memberikan pelayanan kepada para pembeli khusus, dengan pelayanan terbatas, dan pembeli dapat ditentukan dengan jelas, lebih efektif dan efisien dari pesaing.  Dengan demikian, perlu ditentukan bauran pemasaran yang tepat agar dapat memenuhi kebutuhan khusus dari para pembeli yang dituju.
7.      Melakukan deferensiasi
Strategi ini berkonsentrasi  pada penciptaan barang atau jasa baru yang dipandang sangat berbeda dengan yang lain.
Beberapa cara yang dilakukan dalam strategi  diferensiasi ini antara lain:
v  Penciptaan citra (image) terhadap barang atau jasa
v  Pengguanaan teknologi baru atau teknologi yang berbeda
v  penampilan produk atau pelayanan jasa yang berbeda
v  penggunaan saluran distribusi yang berbeda dan lain