twitter


Untuk mengetahui pengertian kewirausahaan, berikut ini adalah beberapa definisi dari para pakar mengenai wirausahawan:
*      Wirausahawan adalah seseorang yang menemukan gagasan baru dan selalu berusaha menggunakan sumber daya yang dimiliki secara optimal untuk mencapai tingkat keuntungan tertinggi.
*      Wirausahawan adalah orang yang memiliki pandangan yang tidak lazim, yaitu orang yang dapat mengenali potensi atas barang dan jasa. Wirausahawan akan bereaksi terhadap perubahan ekonomi dan kemudian menjadi pelaku dalam mengubah permintaan menjadi produksi.
*      Wirausahawan adalah orang yang memiliki seni dan keterampilan tertentu dalam menciptakan usaha yang baru. Wirausahawan memiliki pemahaman sendiri akan kebutuhan masyarakat dan dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Wirausahawan  akan mempengaruhi masyarakat untuk mengenali kebutuhan dan memenuhinya melalui ketajaman manajemen sumber daya.
*      Wirausahawan adalah orang yang dapat melihat cara-cara yang ekstrem dan mau mengubah sesuatu yang tak ternilai rendah menjadi sesuatu yang bernilai tinggi (misalnya, dari trigu menjadi roti bakar yang lezat), dengan cara memberikan nilai baru ke barang tersebut untuk memenuhi kebutuhan manusia. Apabila sesuatu nilai ditambahkan ke dalam suatu produk/barang, maka akan didapatkan keuntungan.


Beberapa kemungkinan variabel yang berpengaruh, adalah sebagai berikut:
1.      Standar Kinerja
Diperkirakan standar-standar yang membatasi antara kinerja baik ddan kinerja buruk akan sangat dipengaruhi oleh empat atau lima aspek lingkungan.
Pengaruh-pengaruh fisik mungkin sama dalam hal kekuatan terhadap pengaruh ekonomi, tetapi mungkin dalam arah yang berbeda. Ketika sumber-sumber fisik yang diperlukan untuk produksi tidak ada, maka perlu menyesuaikan dengan menurunkan standar kinerja (Peters, O’Connor &Eulberg, 1985)
2.      Frekuensi Penilaian
Nilai-nilai kemasyarakatan akan mungkin mempunyai pengaruh yang lemah terhadap frekuensi penilaian pada organisasi yang mengadakan penilaian. Bagaimanapun juga praktik penilaian tahunan merupakan suatu bentuk kekuatan dan dapat mempengaruhi organisasi untuk mengadakan penilaian kurang lebih sekali dalam setahun. Secara teknis lingkungan tidak diharapkan mempunyai pengaruh kuat terhadap frekuensi penilaian.
3.      Hubungan Penyelia Bawahan
Nilai-nilai kemasyarakatan akan mempunyai pengaruh kuat terhadap hubungan alami antara para penyelia dengan bawahannya, khususnya berhubungan dengan memperluas hubungan tersebut autokrasi atau partisipatif. Teknologi berkembang dengan sangat kompleks, penyelia dapat juga menjadi tidak relevan khususnya jika mereka tidak dapat mengoperasikan komputer, peralatan atau mesin-mesin yang digunakan oleh bawahannya.
4.      Konsekuensi Penilaian Tinggi Rendah
Norma-norma dan nilai-nilai kemasyarakatan akan mempunyai pengaruh terhadap konsekuensi penilaian tinggi dan penilaian rendah. Pengaruh yang luas akan dibatasi oleh tingkat dukungan nilai kemasyarakatan atau ketidakberanian membedakan antara pekerja yang baik dan pekerja yang buruk.
5.      Keabsahan Penialaian
Keabsahan dalam hal ini dapat ditunjukkan pada dua hal yaitu, pertama, pada tingkatan teruas, orang menganggap evaluasi terhadap kinerja individu merupakan fungsi manajerial yang sah dan sempurna, sedangkan ada pihak lain yang tidak menerima sama sekai gagasan evaluasi kinerja tersebut; kedua, sejumlah orang akan menerima suatu sistem khusus kinerja, sedangkan yang lain menolaknya. Lingkungan organisasi dapat mempengaruhi keduanya. Nilai-nilai kemasyarakatan akan menjadi determis persepsi yang kuat tentang legitimasi penilaian kinerja.
Kelima variabel tersebut sebetulnya tidak hanya merupakan kemungkinan, tetapi memberikan dasar untuk menggambarkan cara-cara yang berbeda, dimana lingkungan dapat secara tidak langsung mempengaruhi penilaian kinerja.


Strategi pemasaran adalah suatu cara yang digunakan untuk membantu kita membuat dan menjual barang dan jasa yang sesuai dengan kondisi peerusahaan dan pasar target atau selera konsumen yang dituju.
Banyak sekali strategi yang diperkenalkan  dalam teori-teori pemasaran, namun secara umum strategi pemasaran yang biasa dilakukan dan dapat dipilih adalah:
1.      Menembus pasar
Strategi ini digunakan untuk meningkatkan penjualan dan penawaran barang atau jasa kepada sasaran pembeli yang sama, baik yang pernah menggunakan barang dan jasa kita maupun yang belum. Tujuannya adalah memperoleh pangsa pasar yang lebih besar.
Upaya-upaya praktis yang dapat dilakukan antara lain:
a.       Meningkatkan unit penjualan dengan cara menurunkan harga, membuat barang atau jasa yang lebih baik.
b.      Menambah lokasi dan staf penjualan agar dapat menjangkau jumlah pembeli yang lebih banyak.
c.       Meningkatkan periklanan agar dapat lebih dikenal dengan baik.
d.      Menambah barang atau jasa dengan melakukan program cuci gudang  untuk barang yang hampir  kadarluarsa.
e.       Melakukan promosi penjualan, seperti memberikan hadiah-hadiah, diskon, voucher, dan sebagainya.
f.       Meningkatkan pengenalan merek dengan melakuakan publisitas, penelitian, dan sejenisnya.
g.      Meningkatkan promosi dan iklan melalui media dan cara yang sesuai dengan sasaran pembeli yang hendak dicapai.
h.      Menurunkan harga dengan memberikan penawaran khusus atau diskon berdasarkan jumlah produk yang dibeli.
2.      Mengembangkan pasar
Strategi ini dilakukan apabila sasaran pembei yang lama sudah jenuh atau sudah habis sehingga perlu mencari sasaran pembeli baru dengan tetap menawarkan barang dan jasa yang lama.
3.      Mengembangkna produk
Strategi ini mencakup perubahan barang atau jasa yang tetap menggunakan cara produksi yang sama dengan cara produksi lama. Strategi ini umumnya dilakukan untuk memperpanjang masa edar atau siklus hidup, bilamana kita mengetahui bahwa sasaran pembeli mulai bosan dan kita harus mengubah barang atau jasa yang ditawarkan tersebut.
4.      Melakukan deversifikasi
Strategi ini merupakan pengembangan produk baru yang masih berhubungan dengan produk lama untuk ditawarkan kepada pasar yang baru juga.
Strategi ini efektif untuk memanfaatkan relung pasar atau keompok yang selama ini terabaikan atau kurang diperhatikan
5.      Menerapkan biaya murah
Strategi ini didasarkan pada biaya input yang rendah sehingga dapat menghasilkan barang atau jasa yang murah juga, namun bukan berarti menawarkannya dengan kualitas yang rendah.
Strategi ini dapat dilakukan denga cara sebagai berikut:
v  Produk massal denga menggunakan alat-alat tepat guna.
v  Distribusi yang murah dengan mengguanakan saluran distribusi yang pendek serta sistem pembayaran dengan syarat-syarat yang fleksibel.
v  Pemilihan lokasi yang tepat, penerapan disiplin dalam bekerja, menggunakan tenaga profesional, dan lain-lain.
v  Bahan baku atau input yang murah dengan memangkas saluran yang panjang, melakuakan negosiasi, memperkuat modal, dan jaringan informasi yang kuat.
6.      Memfokuskan pada pasar
Strategi ini dilakukan dengan memberikan pelayanan kepada para pembeli khusus, dengan pelayanan terbatas, dan pembeli dapat ditentukan dengan jelas, lebih efektif dan efisien dari pesaing.  Dengan demikian, perlu ditentukan bauran pemasaran yang tepat agar dapat memenuhi kebutuhan khusus dari para pembeli yang dituju.
7.      Melakukan deferensiasi
Strategi ini berkonsentrasi  pada penciptaan barang atau jasa baru yang dipandang sangat berbeda dengan yang lain.
Beberapa cara yang dilakukan dalam strategi  diferensiasi ini antara lain:
v  Penciptaan citra (image) terhadap barang atau jasa
v  Pengguanaan teknologi baru atau teknologi yang berbeda
v  penampilan produk atau pelayanan jasa yang berbeda
v  penggunaan saluran distribusi yang berbeda dan lain



Kontribusi sektor swata yang diberikan oleh perusahaan besar maupun UKM dalam pembangunan ekonomi suatu negara sudah tidak bisa disangsikan lagi. Terdapat empat keunggulan ekonomi yang dimiliki wirausahawan dalam emndukung perekonomian negara, yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan produktivitas, menciptakan teknologi, produk dan jasa baru, serta menciptakan perubahan dan kompetisi.
Dalam upaya memicu pertumbuhan ekonomi sekaligus mempengaruhi kehidupan sosial ekonomi masyarakat, wirausahawan melakukan berbagai kegiatan sebgai berikut:
1.      Menciptakan lapangan pekerjaan.
2.      Meningkatkan kualitas hidup.
3.      Meningkatkan pemerataan pendapatan.
4.      Memanfaatkan dan memobilisasi sumber daya untuk meningkatkan produktivitas nasional.
5.      Meningkatkan penerimaan pemerintah melalui pajak.
Ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh suatu bangsa dalam menumbuhkembangkan kewirausahawan dengan baik antara lain:
1.      Pembinaan UKM dan bagi-bagi modal belas kasihan
2.      Pribumisasi usahawan yang gagal
3.      Usaha-usaha kecil umumnya gagal menjadi usaha besar.