Beberapa
kemungkinan variabel yang berpengaruh, adalah sebagai berikut:
1. Standar Kinerja
Diperkirakan standar-standar yang
membatasi antara kinerja baik ddan kinerja buruk akan sangat dipengaruhi oleh
empat atau lima aspek lingkungan.
Pengaruh-pengaruh fisik mungkin
sama dalam hal kekuatan terhadap pengaruh ekonomi, tetapi mungkin dalam arah
yang berbeda. Ketika sumber-sumber fisik yang diperlukan untuk produksi tidak
ada, maka perlu menyesuaikan dengan menurunkan standar kinerja (Peters,
O’Connor &Eulberg, 1985)
2. Frekuensi Penilaian
Nilai-nilai kemasyarakatan akan
mungkin mempunyai pengaruh yang lemah terhadap frekuensi penilaian pada
organisasi yang mengadakan penilaian. Bagaimanapun juga praktik penilaian
tahunan merupakan suatu bentuk kekuatan dan dapat mempengaruhi organisasi untuk
mengadakan penilaian kurang lebih sekali dalam setahun. Secara teknis
lingkungan tidak diharapkan mempunyai pengaruh kuat terhadap frekuensi
penilaian.
3. Hubungan Penyelia Bawahan
Nilai-nilai kemasyarakatan akan
mempunyai pengaruh kuat terhadap hubungan alami antara para penyelia dengan
bawahannya, khususnya berhubungan dengan memperluas hubungan tersebut autokrasi
atau partisipatif. Teknologi berkembang dengan sangat kompleks, penyelia dapat
juga menjadi tidak relevan khususnya jika mereka tidak dapat mengoperasikan
komputer, peralatan atau mesin-mesin yang digunakan oleh bawahannya.
4. Konsekuensi Penilaian Tinggi
Rendah
Norma-norma dan nilai-nilai
kemasyarakatan akan mempunyai pengaruh terhadap konsekuensi penilaian tinggi
dan penilaian rendah. Pengaruh yang luas akan dibatasi oleh tingkat dukungan
nilai kemasyarakatan atau ketidakberanian membedakan antara pekerja yang baik
dan pekerja yang buruk.
5. Keabsahan Penialaian
Keabsahan dalam hal ini dapat
ditunjukkan pada dua hal yaitu, pertama, pada tingkatan teruas, orang
menganggap evaluasi terhadap kinerja individu merupakan fungsi manajerial yang
sah dan sempurna, sedangkan ada pihak lain yang tidak menerima sama sekai
gagasan evaluasi kinerja tersebut; kedua, sejumlah orang akan menerima suatu
sistem khusus kinerja, sedangkan yang lain menolaknya. Lingkungan organisasi
dapat mempengaruhi keduanya. Nilai-nilai kemasyarakatan akan menjadi determis
persepsi yang kuat tentang legitimasi penilaian kinerja.
Kelima variabel tersebut
sebetulnya tidak hanya merupakan kemungkinan, tetapi memberikan dasar untuk
menggambarkan cara-cara yang berbeda, dimana lingkungan dapat secara tidak
langsung mempengaruhi penilaian kinerja.